Gimana Sih Cara Ngobrol Bisnis yang Gak Kaku?

Daftar Isi

Ngomongin bisnis tuh kadang kesannya berat ya? Kayak harus pakai bahasa formal, kaku, dan bikin tegang. Padahal, obrolan bisnis yang santai dan engaging justru bisa bikin deal makin lancar, lho! Nah, di artikel ini, kita bakal bahas gimana caranya ngobrol bisnis yang asik, efektif, dan people-first. Gak cuma teori, tapi juga ada contoh percakapan praktis yang bisa langsung kamu tiru! Siap-siap catat, ya!

Business Conversation

Kenapa Sih Penting Banget Ngobrol Bisnis yang Asik?

Bayangin, kamu lagi nawarin produk ke klien potensial. Tapi, suasananya tegang, bahasanya kaku, dan kayak lagi interogasi. Kira-kira deal gak ya? Susah, kan? Nah, obrolan bisnis yang asik bisa bikin suasana lebih nyaman, membangun rapport, dan meningkatkan kepercayaan. Klien jadi lebih terbuka dan gak ragu buat ngobrol lebih lanjut.

Studi dari Harvard Business Review nunjukin kalo hubungan interpersonal yang kuat itu crucial banget dalam kesuksesan bisnis. Bahkan, 75% keputusan pembelian didasarkan pada emosi dan kepercayaan, bukan cuma logika. Jadi, penting banget nih buat kita bisa ngobrol bisnis dengan cara yang humanis dan engaging.

Rahasia Ngobrol Bisnis yang Gak Kaku

Berikut beberapa tips jitu buat bikin obrolan bisnis kamu jadi lebih asik:

1. Riset Dulu, Baru Ngobrol

Sebelum ngobrol, luangkan waktu buat riset tentang klien atau partner bisnis kamu. Cari tahu tentang perusahaan mereka, industri, dan bahkan interest pribadi mereka (kalo memungkinkan). Dengan begitu, kamu bisa tailor obrolan sesuai dengan konteks mereka dan keliatan lebih prepared.

Contoh: "Saya lihat di LinkedIn, Bapak juga suka hiking. Kebetulan saya juga! Mungkin nanti kita bisa ngobrol lebih lanjut soal itu setelah meeting ini."

2. Buka Obrolan dengan Ice Breaker yang Ringan

Jangan langsung to the point! Mulailah dengan ice breaker yang ringan dan relatable. Bisa tentang cuaca, berita terkini, atau hobi. Intinya, bikin suasana cair dulu sebelum masuk ke topik bisnis.

Contoh: "Wah, macet banget ya hari ini. Bapak/Ibu dari mana tadi?"

3. Dengarkan dengan Aktif dan Tunjukkan Empati

Jangan cuma fokus sama apa yang mau kamu sampaikan. Dengarkan juga apa yang dikatakan lawan bicara dan tunjukkan empati. Berikan respon yang relevan dan tanyakan pertanyaan lanjutan. Ini nunjukin kalo kamu bener-bener peduli dan menghargai mereka.

Contoh: "Saya mengerti kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi. Kami di sini siap membantu mencari solusi terbaik."

4. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Mudah Dimengerti

Hindari jargon teknis atau bahasa yang terlalu formal. Gunakan bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah dimengerti. Intinya, keep it simple and clear.

Contoh: Alih-alih bilang "Kami menyediakan solusi omnichannel marketing yang scalable", lebih baik bilang "Kami bisa bantu Bapak/Ibu menjangkau lebih banyak pelanggan melalui berbagai channel dengan cara yang efektif dan efisien."

5. Berikan Contoh Konkret dan Studi Kasus

Biar obrolan gak abstrak, berikan contoh konkret atau studi kasus yang relevan. Ini bisa bikin penjelasan kamu lebih mudah dipahami dan meyakinkan.

Contoh: "Salah satu klien kami, PT. XYZ, berhasil meningkatkan penjualan mereka sebesar 20% setelah menggunakan layanan kami."

6. Tutup Obrolan dengan Call to Action yang Jelas

Setelah ngobrol panjang lebar, jangan lupa kasih call to action yang jelas. Apa yang kamu harapkan dari lawan bicara setelah ini? Apakah ingin follow up meeting, minta penawaran, atau sekadar stay in touch?

Contoh: "Bagaimana kalau kita jadwalkan meeting lanjutan minggu depan untuk membahas detail proposal ini?"

Contoh Percakapan Bisnis yang Gak Kaku

Berikut contoh percakapan antara sales dan calon klien:

Sales: "Selamat siang, Pak Budi. Wah, kantor Bapak keren banget ya!"

Klien: "Selamat siang juga. Terima kasih."

Sales: "Saya dari PT. ABC, penyedia layanan digital marketing. Sebelumnya saya sudah riset sedikit tentang perusahaan Bapak dan melihat potensi yang besar untuk meningkatkan brand awareness melalui strategi digital."

Klien: "Oh ya? Boleh ceritakan lebih lanjut."

Sales: "Tentu. Salah satu klien kami, yang bergerak di industri yang sama dengan Bapak, berhasil meningkatkan website traffic mereka sebesar 30% dalam waktu 3 bulan setelah menggunakan jasa kami. Kami menggunakan strategi SEO, social media marketing, dan content marketing yang terintegrasi."

Klien: "Menarik sekali. Kira-kira budget-nya berapa ya?"

(Obrolan berlanjut ke detail penawaran dan next step).

Kesimpulan

Ngobrol bisnis gak harus kaku dan tegang. Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa menciptakan obrolan yang asik, efektif, dan people-first. Ingat, membangun hubungan yang baik itu sama pentingnya dengan menawarkan produk atau jasa yang berkualitas.

Nah, gimana menurut kamu? Ada tips lain yang mau kamu tambahkan? Share di kolom komentar ya! Jangan lupa kunjungi blog kami lagi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar bisnis dan marketing.

Business Deal

Posting Komentar